Kamis, 24 Oktober 2013

Unsur Intrinsik dalam Puisi


Puisi merupakan karya sastra yang diatur oleh konvensi prosodi dan metrum, sehingga menimbulkan dua unsur yang signifikan dalam membangun karya sastra tersebut, yakni unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun unsur intrinsik puisi tersebut adalah sebagai berikut:

1)      Tema (sense), yaitu pokok persoalan (subjek matter), suatu ide, gagasan atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau tersirat.
2)      Contoh: pendidikan, sosial, budaya, dan lain-lain.
3)      Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.
4)      Amanat (intention), yaitu pesan, maksud/tujuan yang mendorong penyair menulis.
5)      Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati,  
6)      menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.
7)      Perasaan (feeling), yaitu sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.
8)      Enjambemen, yaitu pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
9)      Akulirik, yaitu tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
10)  Verifikasi, yaitu berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
11)  Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).
12)  Diksi, Yaitu pilihan kata yang dipakai oleh penyair dalam mengungkapkan perasaan atau pikirannya. Beberapa kata yang memiliki kesamaan atau kemiripan arti oleh penyair belum tentu bisa dipakai semuanya, ia hanya akan memilih salah satu atau tidak semua untuk mewakili apa yang hendak ia ungkapkan. Pemilihan kata dalam puisi sangat penting. Hal ini berpengaruh pada keindahan, kedalaman dan kepadatan makna puisi tersebut.
13)  Kata konkret (imajinasi), yaitu penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.

14)  Gaya bahasa (majas, figuratif language), yaitu bahasa kias yang menimbulkan makna konotasi tertentu.
15)  Suasana adalah perasaan yang timbul pada pembaca ketika membaca sebuah puisi. Seperti apa suasana hati yang timbul ketika sebuah puisi itu dibaca oleh seseorang. Bisa jadi kita merasakan suasana hati yang menyesal, kecewa, sedih, gembira, semangat, dan lain-lain.



Pengertian puisi menurut beberapa ahli




1.      John Keats
Puisi adalah suatu usaha untuk membaca indah atau subline tanpa gurdon dari membayangkan narasi proses pemikiran atau logis. Dia tidak menyiratkan puisi  yang tidak masuk akal atau tidak memiliki narasi.

2.      William Wordsworth (Situmorang, 1980:9)
Puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam kedamaian.

3.      Paul Valery
Puisi adalah seni didasarkan pada bahasa, namun puisi memiliki makna yang lebih umum yang  sulit untuk menentukan karena kurang menentukan; puisi juga mengungkapkan keadaan pikiran tertentu.

4.      Aristoteles
Fragmen yang ada 'penyair Aristoteles adalah menggambarkan tiga genre puisi adalah epik, komik,  yang tragis dan mengembangkan aturan untuk membedakan puisi kualitas tertinggi setiap genre,  berdasarkan tujuan yang mendasari genre.

5.      Carol sebuah Duffy
Puisi adalah pakaian perasaan: karya sastra darimana kata-kata tampaknya dibuat khusus dari memori atau keinginan.

6.      Lawrence Ferlinghetti, san Fransiscokronik.
Puisi adalah sofa penuh dengan penyanyi buta  yang telah menyisihkan mereka peduli. Puisi adalah suara musim panas di tengah hujan orang tertawa di balik jendela menutup jalan sempit.

7.      Robert Pinsky
Puisi adalah seni kuno atau teknologi; lebih tua dari komputer,  lebih tua dari cetak, lebih tua dari menulis memang, meskipun beberapa mungkin menemukan ini mengejutkan jauh lebih tua dari prosa. Saya menganggap bahwa teknologi puisi, dengan menggunakan tubuh manusia sebagai  media perantara, berevolusi untuk keperluan spesifik;  untuk menahan hal dalam memori, baik dalam maupun di luar rentang kehidupan individu, untuk mencapai intensitas dan daya tarik sensual.

8.      Putu Arya Tirtawirya (1980:9)
Puisi merupakan ungkapan secara implisit dan samar, dengan makna yang tersirat, di mana kata-katanya condong pada makna konotatif.

9.      A. Samad Said
Puisi pada hakikatnya adalah satu pernyataan perasaan dan pandangan hidup seorang penyair yang memandang sesuatu peristiwa alam dengan ketajaman perasaannya. Perasaan yang tajam inilah yang menggetar rasa hatinya, yang menimbulkan semacam gerak dalam daya rasanya. Lalu ketajaman tanggapan ini berpadu dengan sikap hidupnya mengalir melalui bahasa, menjadilah ia sebuah puisi, satu pengucapan seorang penyair.

10.  Edgar Allan Poe
Puisi adalah adalah ciptaan tentang sesuatu keindahan dalam bentuk berirama. Citarasa adalah unsur yang diutamakan. Hubungan dengan budaya intelek atau dengan suara hati hanya merupakan hubungan yang selari. Jika bukan secara kebetulan, ia tidak ada kena mengena langsung sama ada dengan tugasnya atau dengan kebenaran.

11.  H. B. Jassin
Puisi adalah pengucapan dengan perasaan yang didalamnya mengandungi fikiran-fikiran dan tanggapan-tanggapan.

12.  Ralph Waldo Emerson (Situmorang, 1980:8)
Puisi mengajarkan sebanyak mungkin dengan kata-kata sesedikit mungkin.

13.  Waluyo (2005:1)
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).

14.  Theodore Watts-Dunton
Puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya berturu-turut secara teratur).

15.  Edwin Arlington Robinson
Puisi adalah bahasa yang menyampaikan sesuatu yang sukar hendak dinyatakan, tidak kira sama ada puisi itu benar atau sebaliknya.

16.  Muhammad Hj. Salleh
Puisi merupakan bentuk sastra yang kental dengan muzik bahasa serta kebijaksanaan penyair dan tradisinya. Dalam segala kekentalan itu, maka puisi setelah dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.

17.  Samuel Taylor Coleridge
Puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.

18.  Carlyle
Puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.

19.  Wordsworth
Puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur.

20.  Shelley
Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.
Pengertian puisi menurut saya, puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias. Puisi juga adalah ungkapan perasaan dari pembuat puisi tersebut. Melalui puisi seseorang dapat menggambarkan suasana hatinya.
Contoh puisi:
Termenung di Ujung  Senja
Sang surya telah menuju peraduannya
Meninggalkan kesan hitam setelahnya
Tinggallah cahaya di ufuk barat saja
Para burung telah kembali ke sarangnya
Setelah membawa sejuta cerita
Kucoba resapi perlahan
Takdir hidup yang terus berjalan
Dan berputar bagaikan roda
Kadang kala di atas dan kadang kala di bawah
Ku termenung di kesunyian
Singgah di alam lamunan
Kucoba menerawang masa depan
Masa di mana ku harus menentukan
Tujuan hidup yang sebenarnya
Membuka cakrawala kehidupan yang nyata
Tiba-tiba ku termenung memikirkan dosa
Entah berapa banyak dosa yang kulakukan
Sampai aku telah melupakan
Dalam kalbu ku berdo’a
Semoga Tuhan mengampuni hamba
Kegelapan tiba-tiba menyadarkan
Sang surya telah benar-benar hilang
Ternyata senja telah berubah jadi petang
Kucoba bangkit dari persinggahan
Dan kembali bertasbih mengingat Tuhan

Selasa, 22 Oktober 2013

Adik ku Malang

Disudut jalan aku melihatnya duduk termenung sambil memegang perutnya yang keroncongan. Hatiku tersentuh untuk menolongnya tapi saat itu aku ada latihan. Terkadang ku berfikir mengapa yang kecil selalu dilecehkan ?, sedangkan yang kaya malah diistimewakan. Sesampai di tempat latihan fikiranku galau, aku masih memikirkan anak jalanan yang tadi.
“kamu kenapa, kamu sakit yah?“ tanya anty teman karateku
“oh aku tidak apa-apa“ jawabku
“tapi kamu kelihatan resah?“
“aku baik-baik aja kok “
Esoknya aku menemui anak jalanan itu dan ku bawa ke warung untuk makan siang. Aku melihat kegembiraan di wajahnya, aku berkata dalam hati andaikan aku punya adik tidak akan kubiarkan menderita. Aneh,,,ke mana sebenarnya orang tua anak ini ? kok,,dia tidak bertanggung jawab?
“adik, orang tua mu ke mana?“ kataku kepada anak jalanan itu.
“Oh...dia udah lama pergi kak, waktu itu aku lagi tidur di koridor eh tau-taunya dia ninggalin aku“
“adik, kamu tidak takut sendiri?“
“takut sih kak tapi, itu kan udah takdir“
Aku kagum melihat anak ini walaupun dia sendiri tapi dia tetap memiliki semangat hidup, padahal dia masih kecil. Temanku saja yang sudah dewasa sudah sering mencoba kabur dari rumah karena tidak tahan akan cobaan dari Allah. Dunia sudah terbalik.
Selesai makan aku membawa anak itu ke rumah, orang tuaku senang melihat anak itu.
“aisyah, jadi ini anak yang selalu kamu cerita ke ibu?“
“iya ibu, namanya Abhi, ibunya sudah lama pergi“
“ibunya ke mana?“
“entahlah bu, mungkin dia tidak bisa membiayai anaknya lagi“
“astaga tega yah ibunya“
“itulah bu, kalau bukan kita yang menolongnya siapa lagi“
Aku dan ibuku berencana ingin mengambil anak itu sebagai anak angkat di rumah ini. Tapi Abhi ( anak jalanan ) itu tidak menyetujui. Dia lebih suka hidup di jalanan, apalagi dia merasa tidak adil karena masih banyak anak jalanan di luar sana yang tidak mendapat pertolongan dari dermawan. Aku makin sayang kepadanya, ternyata walaupun dia lagi kesusahan tapi dia masih sempat memikirkan nasib teman-temannya.
“ya udah, kalau kamu tidak mau tinggal sama kakak tidak apa-apa kok. Tapi, kakak masih bisa kan main sama kamu?“ kataku dengan sedikit perasaan sedih.
“iya kak, bukannya aku menolak niat baik kakak tapi aku Cuma tidak  mau dibilang egois. Kalau aku menerima tawaran kakak ntar apa kata teman-temanku “
“tidak apa-apa kok dik, kakak ngerti, tapi kamu harus jaga diri yah“
“siap kakakku, aku kan superman jadi bisa dong jaga diri“ jawabnya sambil tertawa
Hatiku lega melihat anak ini tertawa. Setelah ngobrol panjang lebar Abhi pun pulang. Aku janji dengan dia setiap pulang kuliah aku pasti ke tempatnya bermain. Betapa bahagia raut wajahnya mendengar janjiku itu.
“terima kasih kak karena kakak adalah orang pertama yang menghargai aku, walaupun aku seorang anak jalanan. Aku yakin pasti kakak adalah malaikat yang di kirim Allah buat menolongku dan mengabulkan semua doa-doaku.
“kakak selalu ada buat kamu adikku malang“
Di kampus aku menceritakan hal ini ke sahabatku. Dia turut prihatin mendengar ceritaku sekaligus kagum, karena ternyata masih ada orang yang seperti Abhi, walaupun dia kesusahan tapi masih memikirkan nasib temannya. Kita semua kan tahu kalau sekarang zaman sudah modern,sebagian orang hidup secara individualisme. Tapi nyatanya masih ada yang hidup gotong-royong.
“Tuhan sungguh adil karena telah mengirimmu untuk menolong anak itu, kau adalah malaikat aisyah“ puji asma
“udah deh asma, tidak usah lebay“
“aku memujimu sist, kok gak senang sih“
“kamu tahu kan kalau aku dipuji aku langsung pengen ditraktir“
“ih payah kamu, maunya kamu yang traktir aku“
“maunya, ngarep“
Kami tertawa bareng sambil mengejek-ejek. Sore ini kami rencana pengen ke tempat Abhi, sebelum ke sana kami ke perpustakaan dulu. Malaikat kan harus kerja tugas juga. Aku mengingatkan Asma untuk beli makanan sebelum ke tempat Abhi. Bagusnya beli apa yah ?, sementara berfikir aku gangguin Asma yang lagi serius kerja tugas.
“apaan sih ? ganggu deh“ kata Asma sambil melotot
“kamu cantik juga kalau lagi kerja tugas“
“gombal, bilang saja kalau mau dikerjain tugasnya“
“menurut kamu makanan apa yang bagus untuk menu kita nanti?“
“sok kamu, bicara menu lagi !, bagusnya kita beli bakso saja“
“bagus juga ide mu, kebetulan aku lagi pengen makan bakso“
Pulang dari perpustakaan aku dan Asma langsung beli bakso. Sampainya di pinggir jalan aku memanggil Abhi, pas di tengah jalan ada mobil dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Abhi.
              Abhiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Aku mendekati Abhi, badannya penuh dengan darah. Aku membawanya ke rumah sakit, sesampainya di sana Abhi tidak dapat tertolong lagi. Hatiku hancur, adik yang selama ini kusayang telah pergi. Mengapa tuhan begitu cepat mengambilnya? apa karena dia terlalu baik? Abhiku sayang walaupun kamu telah pergi tapi kakak akan selalu mengingatmu. Setiap lebaran idul filtri dan idul adha aku sekeluarga menziarahi kuburan Abhi. Entah mengapa saat aku berada di kuburan Abhi, aku selalu merasa kehilangan. Ternyata cinta itu tidak hanya buat orang tua, kekasih dan sahabat tapi cinta juga bisa diberikan kepada anak jalanan, bergantung pada karakter seseorang.