Minggu, 03 November 2013

Analisis latar tempat dan alur dalam novel ayat ayat cinta


Analisis Latar Tempat :


a.       Mesir Kairo Al-azhar


“Tengah hari ini, kota Kairo seakan membara. Matahari berpijar ditengah petala langit. Seumpama lidah api yang menjulur dan menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir seakan menguapkan bau neraka. Hembusan angin sahara disertai debu yang bergulung-gulung menambah panas udara semakin tinggi dari detik ke detik. Penduduknya, banyak yang berlindung dalam flat, yang ada dalam apartemen-apartemen berbentuk kubus dengan pintu, jendela, dan tirai tertutup rapat”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:15)


b.      Flat


“Memang, istirahat di dalam flat sambil menghidupkan pendingin ruangan jauh lebih nyaman daripada berjalan ke luar rumah, meski sekadar untuk shalat berjamaah di masjid. Panggilan azan Zuhur dari ribuan menara yang bertebaran di seantero kota hanya mampu menggugah dan menggerakkan hati mereka yang benar-benar tebal imannya.  Mereka yang memiliki tekad beribadah sesempurna mungkin dalam segala musim dan cuaca, seperti karang yang tegak berdiri dalam terjangan ombak, terpaan badai, dan sengatan matahari. Ia tiada kenal kesah, tetap teguh berdiri seperti yang dititahkan Tuhan bertasbih siang malam”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:15)


a.       Masjid


Panggilan iqamat terdengar bersahut-sahutan. Panggilan mulia itu terdengar sangat menentramkan hati. Pintu-pintu meraih kebahagiaan dan kesejahteraan masih terbuka lebar-lebar. Kupercepat langkah. Tiga puluh meter di depan adalah Masjid Al-Fath Al-Islami”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:29)


a.       Rumah sakit


“Menjelang maghrib Dokter Ramzi Shakir memberi tahu setelah melihat hasil foto CT scan kepalaku, aku harus dioperasi. Ada gumpalan darah beku yang harus dikeluarkan”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:45)


b.      Restoran


“Akhirnya tian Boutros memarkir mobilnya di halaman sebuah restoran mewah. Cleopatra restaurant namanya. Terletak di pinggir sungai Nil. Bersebelahan dengan good shot dan maadi yacht club”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:285)


c.       San Stefano, Alexandria


“Selesai pelatihan kami mempersiapkan segala sesuatu untuk pergi ke Alexandria. Dengan cermat Aisha mendata semua keperluan yang harus dibawa”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:293)


d.      Penjara


“Aku dibawa ke markas polisi Abbasca. Diseret sperti anjing kurap. Lalu diinterogasi habis-habisan, dibentak-bentak, dimaki-maki dan disumpahserapahi dengan kata-kata kotor”.


                                                                                    (Ayat Ayat Cinta, 2005:307)




Alur yang digunakan dalam novel “Ayat Ayat Cinta” karya Habiburrahman El-Shirazy adalah alur campuran. Berikut kutipannya:


-          Kutipan 1


Sedangkan Saiful yang waktu SMP pernah diajak ayahnya ke Turki bercerita tentang indahnya malam di teluk Borpolus. Ia bercerita detil teluk Borporus. Lalu mengajak kami membayangkan bagaimana Sultan Muhammad Al-Fatir Konstantinopel dengan memindahkan puluhan kapal di malam hari lewat daratan dan menjadikan kapal itu jembatan untuk menembus benteng pertahanan Konstantinopel.


(Habiburrahman, 2004 : 73).


-          Kutipan 2


Ada pesan masuk lagi. Tidak kulihat. Aku harus istirahat. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. Aku belum pernah memberikan kado pada ibuku sendiri di Indonesia. Sebelum kenal Cairo, aku adalah orang desa yang tidak kenal dengan namanya kado. Di desa, hadiah adalah membagi rizki pada tetangga agar semua mencicipi suatu nikmat anugerah Gusti Allah. Jika ada yang panen mangga yang semua tetangga dikasih biar ikut merasakan.


(Habiburrahman, 2004 : 114).


           


            Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa alur yang digunakan dalam novel Ayat Ayat Cinta adalah alur campuran. Pada awal memang menggunakan alur maju. Tapi, disisi lain pengarang sering memperlihatkan kisah masa lalu dari tokoh-tokoh novel tersebut.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar